Kisah Penyaliban Yesus: Sejarah Tragis yang Mengubah Dunia dalam 7 Tahap Penderitaan

Kisah Penyaliban Yesus, Awal Penderitaan di Getsemani

Kisah Penyaliban Yesus dimulai di Taman Getsemani, tempat Yesus berdoa sebelum ditangkap oleh pasukan Romawi. Pada malam itu, Yesus bersama murid-muridnya merasakan ketegangan luar biasa. Ia berdoa dengan penuh duka hingga keringatnya menetes seperti darah.
Di tempat yang sunyi tersebut, Yesus menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Bapa di surga, meski Ia tahu penderitaan besar sudah menantinya. Tak lama kemudian, Yudas Iskariot — salah satu murid yang mengkhianatinya — datang bersama para prajurit untuk menangkap-Nya.


Pengkhianatan dan Penangkapan Yesus di Tengah Malam

Setelah dikhianati dengan sebuah ciuman, Yesus dibawa ke hadapan Imam Besar Kayafas. Di sana Ia diinterogasi dan difitnah oleh para pemuka agama Yahudi yang menuduh-Nya menghina Tuhan.
Kisah Penyaliban Yesus memperlihatkan bagaimana ketidakadilan begitu nyata — seorang yang tak bersalah dijatuhi hukuman karena ketakutan dan iri hati manusia.
Saat Yesus ditahan, murid-murid-Nya tercerai-berai. Petrus, salah satu murid terdekat-Nya, bahkan menyangkal mengenal Yesus sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok, sesuai dengan nubuat yang telah disampaikan Yesus sebelumnya.


Kisah Penyaliban Yesus di Hadapan Pilatus

 

Keesokan paginya, Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus, gubernur Romawi di Yudea. Pilatus sebenarnya tidak menemukan kesalahan yang pantas untuk dijatuhi hukuman mati. Namun tekanan dari massa yang diprovokasi para imam membuat Pilatus akhirnya menyerah.
Ia membiarkan rakyat memilih antara membebaskan Yesus atau Barabas — seorang penjahat. Ironisnya, massa memilih Barabas dan menuntut agar Yesus disalibkan.
Sebelum penyaliban, Yesus dicambuk secara brutal, dipakaikan mahkota duri di kepalanya, dan diejek sebagai “Raja Orang Yahudi”.


Jalan Salib: Perjalanan Menuju Golgota

Kisah Penyaliban Yesus berlanjut dengan perjalanan berat menuju bukit Golgota. Yesus harus memikul salib kayu besar sambil menahan rasa sakit akibat cambukan dan luka di seluruh tubuhnya.
Di tengah perjalanan, seorang pria bernama Simon dari Kirene dipaksa oleh prajurit Romawi untuk membantu memikul salib-Nya.
Di sepanjang jalan, banyak orang yang menangis melihat penderitaan-Nya. Namun Yesus justru menenangkan mereka, mengatakan agar mereka tidak menangisinya, melainkan menangisi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.


Kisah Penyaliban Yesus di Golgota

Setibanya di Golgota, Yesus disalibkan bersama dua penjahat lainnya. Paku besar menembus tangan dan kaki-Nya, dan salib itu ditegakkan di antara langit dan bumi.
Dalam penderitaan yang luar biasa, Yesus masih sempat berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Kata-kata itu menjadi simbol kasih dan pengampunan yang melampaui batas manusia. Di atas kepala-Nya, terpasang tulisan “INRI” yang berarti Yesus dari Nazaret, Raja Orang Yahudi.


Tujuh Ucapan Terakhir di Kayu Salib

Dalam Kisah Penyaliban Yesus, terdapat tujuh ucapan terakhir yang penuh makna. Di antaranya:

  1. “Ya Bapa, ampunilah mereka…”

  2. “Hari ini engkau akan bersama-Ku di Firdaus.”

  3. “Ibu, inilah anakmu.”

  4. “Eloi, Eloi, lama sabaktani?” (Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?)

  5. “Aku haus.”

  6. “Sudah selesai.”

  7. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”

Ucapan-ucapan itu menunjukkan sisi kemanusiaan Yesus sekaligus keteguhan iman-Nya hingga akhir hayat.


Kematian dan Keajaiban Setelah Penyaliban

Setelah Yesus menghembuskan napas terakhir, bumi berguncang dan tirai Bait Allah terbelah dua dari atas ke bawah. Seorang perwira Romawi yang menyaksikan kejadian itu berkata, “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah.”
Tubuh Yesus kemudian diturunkan dari salib dan dimakamkan di sebuah gua batu milik Yusuf dari Arimatea.
Namun Kisah Penyaliban Yesus tidak berhenti di situ. Tiga hari kemudian, kubur itu ditemukan kosong. Kebangkitan Yesus menjadi bukti kemenangan-Nya atas maut dan menjadi dasar iman bagi umat Kristen di seluruh dunia hingga hari ini.

baca juga : 5 Fakta Penting Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia


Makna Mendalam dari Kisah Penyaliban Yesus

Kisah Penyaliban Yesus bukan hanya catatan sejarah keagamaan, tetapi juga simbol pengorbanan dan kasih tanpa batas.
Melalui penderitaan-Nya, Yesus mengajarkan arti sejati dari pengampunan, kesetiaan, dan pengorbanan demi kebaikan umat manusia.
Bagi jutaan umat Kristen, peristiwa ini bukan sekadar tragedi, tetapi titik balik bagi keselamatan manusia dan bukti kasih Allah yang tak terukur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *