Penemu Benua Amerika: Fakta Sejarah yang Mengguncang Dunia

Selama berabad-abad, dunia mengenal Christopher Columbus sebagai penemu Benua Amerika pada tahun 1492. Namun, penelitian modern dan bukti arkeologis yang ditemukan beberapa dekade terakhir membantah klaim itu. Ternyata, penemu Benua Amerika bukanlah Columbus, melainkan bangsa lain yang sudah tiba di tanah tersebut jauh sebelum ekspedisi Spanyol itu dimulai.
Fakta baru ini membuka babak baru dalam memahami sejarah penemuan dunia dan menimbulkan pertanyaan besar: siapa sebenarnya penemu Benua Amerika yang sesungguhnya?
1. Bukti Arkeologis: Bangsa Viking Tiba Lebih Dulu
Sebelum Columbus memulai pelayarannya dari Spanyol pada tahun 1492, bangsa Viking dari Skandinavia telah menapakkan kaki di Amerika Utara sekitar tahun 1000 Masehi.
Pemimpin mereka, Leif Erikson, disebut sebagai pelaut pertama dari Eropa yang mencapai wilayah yang kini dikenal sebagai Newfoundland, Kanada. Situs peninggalan yang disebut L’Anse aux Meadows menjadi bukti kuat bahwa bangsa Viking telah mendirikan permukiman di sana jauh sebelum Columbus lahir.
2. Penemu Benua Amerika Sesungguhnya: Leif Erikson
Nama Leif Erikson kini semakin dikenal sebagai kandidat kuat penemu Benua Amerika yang sebenarnya. Menurut catatan sejarah Nordik, Leif berlayar dari Greenland dan menemukan daratan baru yang subur bernama Vinland — dipercaya sebagai wilayah Amerika Utara.
Beberapa negara seperti Islandia dan Norwegia bahkan memperingati Leif Erikson Day setiap 9 Oktober, sebagai bentuk pengakuan terhadap jasanya. Fakta ini memperkuat pandangan bahwa Columbus bukanlah penemu pertama, melainkan penjelajah yang mempopulerkan jalur pelayaran baru ke Dunia Baru.
3. Columbus Menemukan Amerika Secara Tidak Sengaja
Meski namanya melekat dalam sejarah, Columbus sebenarnya tidak pernah menyadari bahwa ia menemukan Benua Amerika. Tujuan awalnya adalah mencari jalur pelayaran baru menuju India dan Asia Timur melalui Samudra Atlantik.
Ketika mendarat di pulau Bahama pada Oktober 1492, ia mengira telah tiba di wilayah Asia. Karena itulah, ia menyebut penduduk asli yang ditemuinya sebagai “Indian”. Pengetahuan geografis pada masa itu masih sangat terbatas, sehingga Columbus tak tahu bahwa ia telah membuka gerbang menuju benua baru.
4. Penduduk Asli Amerika Sudah Ada Ribuan Tahun Sebelumnya

Sejarah juga mencatat bahwa benua Amerika telah dihuni oleh masyarakat pribumi ribuan tahun sebelum kedatangan bangsa Eropa. Suku-suku seperti Inca, Maya, dan Aztec telah membangun peradaban maju di wilayah Amerika Selatan dan Tengah.
Artinya, istilah “penemu Benua Amerika” sebenarnya tidak sepenuhnya tepat — karena daratan itu bukan wilayah kosong. Yang dilakukan oleh Columbus maupun Leif Erikson adalah menemukan kembali benua yang telah lama dihuni manusia.
5. Fakta Baru dari Penelitian Modern
Dalam beberapa dekade terakhir, para arkeolog menemukan jejak DNA, peninggalan perahu, dan alat-alat logam di berbagai wilayah Amerika Utara yang menunjukkan adanya interaksi lintas benua sebelum 1492.
Penelitian di Universitas Cambridge dan Museum Nasional Islandia, misalnya, menunjukkan bahwa Leif Erikson dan bangsa Viking telah berlayar secara rutin antara Greenland dan Amerika Utara, bahkan berdagang dengan penduduk asli.
Bukti-bukti ini membuat semakin banyak sejarawan sepakat bahwa penemu Benua Amerika bukanlah Columbus, melainkan bangsa Viking yang lebih dulu menjejakkan kaki di sana.
Penemu Benua Amerika Pertama
Sebelum Columbus ternyata ada orang-orang Eropa yang datang terlebih dahulu di dataran benua Amerika. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kehadiran kaum Norse (Norwegia).
Sejarah mencatat, kaum Norse berlayar ke Barat dari Greenland, di mana Si Merah Eric mendirikan sebuah pemukiman sekitar tahun 985.
Pada tahun 1001, putera Eric, Leif Ericson, diperkirakan menjelajah ke pantai timur laut di kawasan yang sekarang menjadi Kanada dan tinggal selama satu musim di sana.
Leif Ericson merupakan pelaut Viking yang telah berabad-abad sebelum Columbus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika. Bukti ini menjadi sebuah kepercayaan, bahwa ada juga beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudra Atlantik di masa-masa antara Leif Ericson dan Columbus.
Baca artikel detikedu, “Penemu Benua Amerika pada Tahun 1492 Bukan Columbus, Ini Sejarahnya” selengkapnya
Download Apps Detikcom Sekarang
baca juga : Sejarah Tragis Pembantaian Tulsa 1921 yang Menghancurkan Bisnis Warga Kulit Hitam Amerika
Kesimpulan: Sejarah yang Perlu Ditulis Ulang
Dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang muncul, pandangan klasik tentang penemu Benua Amerika mulai berubah.
Christopher Columbus memang berperan besar dalam membuka jalur baru bagi Eropa ke Dunia Baru, namun bukan ia yang pertama kali menemukan benua tersebut.
Bangsa Viking, di bawah pimpinan Leif Erikson, telah lebih dulu menembus samudra dan mendarat di tanah Amerika — sekitar 492 tahun sebelum Columbus berlayar.
Sejarah pun kini bergerak ke arah yang lebih akurat, mengakui bahwa penemu Benua Amerika yang sesungguhnya bukan Columbus, melainkan Leif Erikson dari Skandinavia.











Leave a Reply