5 Fakta Sejarah Jajahan Inggris di Indonesia yang Jarang Diketahui

Sejarah Jajahan Inggris di Indonesia

Sejarah jajahan Inggris di Indonesia menjadi babak menarik dalam perjalanan kolonial di Nusantara. Walaupun masa kekuasaan Inggris relatif singkat — hanya sekitar lima tahun (1811–1816) — pengaruhnya cukup besar terhadap sistem pemerintahan, ekonomi, hingga administrasi modern Indonesia.

Kedatangan Inggris di Indonesia terjadi di tengah kekacauan politik global akibat perang antara Inggris dan Prancis. Saat itu, wilayah Hindia Belanda berada di bawah kekuasaan Prancis karena Belanda telah jatuh ke tangan Napoleon Bonaparte. Inggris, sebagai musuh utama Prancis, kemudian merebut kekuasaan di koloni Belanda, termasuk di Indonesia.

Berikut 5 fakta penting sejarah jajahan Inggris di Indonesia yang masih terasa dampaknya hingga kini.


1. Awal Kedatangan Inggris di Nusantara

Kehadiran Inggris di Indonesia berawal dari aktivitas East India Company (EIC) pada awal abad ke-17. Perusahaan dagang ini bersaing dengan VOC milik Belanda dalam perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara.

Namun, kekuasaan Inggris secara resmi dimulai pada tahun 1811, ketika Thomas Stamford Raffles memimpin pasukan Inggris merebut Batavia (Jakarta) dari tangan Belanda. Setelah kemenangan itu, Inggris resmi menguasai Hindia Belanda dan menjadikannya jajahan sementara.

Raffles kemudian diangkat sebagai Letnan Gubernur Jenderal Jawa, dan memimpin pemerintahan dari tahun 1811 hingga 1816.


🏛️ 2. Kebijakan Pemerintahan Raffles di Indonesia

Selama masa jajahan Inggris di Indonesia, Raffles memperkenalkan sejumlah reformasi besar di bidang pemerintahan dan ekonomi.
Kebijakan paling terkenal adalah sistem sewa tanah (Land Rent System), yang menggantikan sistem tanam paksa Belanda.

Dalam sistem ini, tanah dianggap milik pemerintah, dan para petani harus membayar pajak kepada negara sebagai bentuk sewa. Tujuannya adalah menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan adil, meskipun dalam praktiknya kebijakan ini belum berjalan sempurna.

Selain itu, Raffles juga memperkenalkan:

  • Sistem administrasi modern berbasis distrik.

  • Penghapusan kerja rodi (kerja paksa).

  • Peningkatan peran pejabat lokal dalam pemerintahan.

Langkah-langkah ini menjadi cikal bakal sistem birokrasi yang kemudian diwarisi oleh pemerintahan kolonial Belanda dan Indonesia modern.


📚 3. Raffles dan Penemuan Candi Borobudur

Salah satu warisan paling terkenal dari masa penjajahan Inggris di Indonesia adalah penemuan kembali Candi Borobudur.
Raffles yang memiliki minat besar terhadap kebudayaan Jawa menugaskan insinyur Belanda, H.C. Cornelius, untuk menyelidiki peninggalan sejarah di daerah Kedu, Jawa Tengah.

Pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan kembali setelah berabad-abad tertimbun abu vulkanik dan semak belukar. Penemuan ini membuka mata dunia terhadap kekayaan sejarah dan peradaban Nusantara.

Atas jasa Raffles, banyak catatan sejarah dan budaya Jawa terdokumentasi dalam bukunya yang terkenal berjudul “The History of Java” (1817), yang menjadi referensi penting hingga sekarang.


⚖️ 4. Pengaruh Inggris terhadap Hukum dan Pendidikan

Selama masa jajahan Inggris di Indonesia, Raffles juga berusaha memperkenalkan sistem hukum dan pendidikan yang lebih modern.
Ia menekankan pentingnya pendidikan untuk masyarakat lokal, serta memperkenalkan hukum tertulis yang terinspirasi dari sistem hukum Inggris.

Walaupun pelaksanaannya masih terbatas, gagasan Raffles tentang pemerintahan berbasis hukum dan pendidikan rakyat menjadi inspirasi bagi pembaharuan sosial di masa kolonial selanjutnya.

Selain itu, bahasa Inggris mulai dikenalkan secara terbatas di lingkungan pemerintahan dan pendidikan elite di Batavia, walau tidak sepopuler Belanda.


🤝 5. Akhir Kekuasaan Inggris di Indonesia

Masa jajahan Inggris di Indonesia berakhir pada tahun 1816, setelah ditandatanganinya Konvensi London (Treaty of London) tahun 1814.
Dalam perjanjian itu, Inggris dan Belanda sepakat untuk mengembalikan wilayah jajahan masing-masing seperti semula sebelum perang Napoleon.

Dengan demikian, Inggris menyerahkan kembali Hindia Belanda kepada pemerintahan Kerajaan Belanda. Raffles pun ditarik kembali ke Inggris dan kemudian ditugaskan di Singapura, di mana ia menjadi pendiri pelabuhan modern yang kini menjadi negara maju di Asia Tenggara.

baca juga : 10 Fakta Menarik Sejarah Peradaban Romawi dari Kerajaan hingga Kekaisaran


📜 Warisan Jajahan Inggris bagi Indonesia Modern

Walau hanya berlangsung lima tahun, sejarah jajahan Inggris di Indonesia meninggalkan warisan penting bagi perkembangan bangsa, di antaranya:

  • Awal pembentukan sistem pemerintahan sipil modern.

  • Konsep pajak tanah dan administrasi distrik.

  • Penghargaan terhadap sejarah dan budaya lokal.

  • Penemuan situs-situs arkeologis penting seperti Borobudur.

Warisan ini menjadi bagian dari fondasi perkembangan pemerintahan dan kebudayaan Indonesia setelah kemerdekaan.


📰 Kesimpulan: Sejarah Jajahan Inggris di Indonesia Tak Boleh Dilupakan

Masa jajahan Inggris di Indonesia memang singkat, tetapi pengaruhnya sangat besar dalam bidang pemerintahan, ekonomi, dan kebudayaan.
Thomas Stamford Raffles menjadi tokoh sentral yang membawa perubahan penting di tanah Jawa, mulai dari sistem pajak tanah hingga penemuan Candi Borobudur.

Kini, warisan tersebut menjadi bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia — bukti bahwa setiap periode penjajahan, termasuk masa kekuasaan Inggris, meninggalkan pelajaran berharga bagi perjalanan menuju kemerdekaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *